-->

Indikator-Indikator Prestasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan

Advertisemen
Prestasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan

Prestasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan

Pada dasarnya penilaian prestasi kerja dilaksanakan berdasarkan kesepakatan pelaksanaan suatu pekerjaan antara atasan dan stafnya, yang selanjutnya dimonitor dan disimpulkan selama masa penilaian berlangsung, dan pengertian penilaian prestasi kerja merupakan usaha membandingkan antara hasil kerja yang dicapai oleh seorang karyawan dengan standard prestasi yang telah ditetapkan.

Latar Belakang Penilaian Prestasi Kerja
  1. Setiap orang ingin memiliki peluang untuk mengembangkan kemampuan kerjanhya sampai semaksimal mungkin.
  2. Setiap orang ingin mendapat penghargaan apabila dinilai melaksanakan tugas dengan baik.
  3. Setiap orang ingin mengetahui secara pasti tangga karir yang dinaikinya apabila melaksanakan tugasnya dengan baik.
  4. Setiap orang ingin mendapatkan perlakuan obyektif dan atas dasar prestasi kerjanya.
  5. Setiap orang bersedia menerima tanggung jawab yang besar.
  6. Setiap orang pada umumnya tidak hanya melakukan kegiatan yang sifatnya rutin tanpa informasi (feed back).
           
Manfaat Konkrit Penilaian Prestasi Kerja
  1. Peningkatan prestasi kerja.
  2. Kesempatan kerja yang adil.
  3. Dapat dilihat kebutuhan pelatihan pengembangan.
  4. Penyesuaian kompensasi.
  5. Keputusan-keputusan promosi, mutasi, dan demosi.
  6. Kesalahan-kesalahan design pekerjaan.
  7. Penyimpangan-penyimpangan proses rekrutmen dan seleksi.

Beberapa pendapat yang membahas tentang pengukuran prestasi kerja akan dijadikan dasar untuk menentukan variabel dari konsep prestasi kerja yang telah dipaparkan di atas. Tentang pengukuran prestasi kerja, Agus Dharma (1985:55) mengatakan bahwa banyak cara pengukuran yang dapat digunakan, seperti penghematan, kesalahan dan sebagainya. Tetapi hampir seluruh cara pengukuran prestasi kerja mempertimbangkan : kualitas, kuantitas dan ketepatan waktu.

Selanjutnya pengukuran prestasi kerja menurut Rusli Syarif (1987:74) adalah : mutu (kehalusan, ketelitian, kebersihan), jumlah waktu (kecepatan), jumlah macam kerja (banyaknya keahlian), jumlah jenis alat (ketrampilan dalam menggunakan berbagai jenis alat), pengetahuan tentang pekerjaan. Disamping ukuran-ukuran yang telah disebutkan di atas, prestasi kerja bisa dilihat dari perilaku individu dalam bekerja. Misalnya, prestasi seorang karyawan ditunjukkan oleh kemandiriannya, kreativitas, serta adanya rasa percaya diri. Berkaitan dengan pengukuran tersebut, Lopez (1982:336-339) dalam studinya mengukur prestasi kerja secara umum yang kemudian diterjemahkan ke dalam penilaian perilaku secara mendasar, yaitu meliputi : (1) kuantitas kerja, (2) kualitas kerja, (3) pengetahuan tentang pekerjaan , (4) pendapat yang disampaikan, (5) keputusan yang diambil, (6) perencanaan kerja, (7) daerah organisasi kerja.
    Indikator-indikator prestasi kerja

    Menurut Heidjrachman dan Suad Husnan (2000 : 124) indikator-indikator penilaian prestasi kerja adalah sebagai berikut :

    1. Kualitas kerja

    Dapat dilihat dari akurasi, ketelitian dan kerapian karyawan dalam melaksanakan tugas pekerjaan, mempergunakan dan memelihara alat-alat kerja, keterampilan dan kecakapan.

    2. Kuantitas kerja

    Dapat dilihat dari volume keluaran (output), target kerja dalam kuantitas dan kontribusi lain seperti menyelesaikan pekerjaan tambahan berupa penambahan jam kerja (lembur).

    3. Hubungan kerja

    Merupakan penilaian berdasarkan sikap terhadap sesama karyawan maupun terhadap atasannya, serta kesediaan menerima perubahan-perubahan dalam bekerja.

    4. Kepemimpinan

    Merupakan cara atau gaya pemimpin dalam memimpin perusahaan.

    5. Kehati-hatian

    Menyangkut bagaimana perhatian karyawan terhadap keselamatan kerja, baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam hal ini termasuk sikapnya terhadap keselamatan kerja.

    6. Pengetahuan

    Kemampuan karyawan ditinjau dari pengetahuannya mengenai suatu hal yang berhubungan dengan tugas dan prosedur kerja.

    7. Kerajinan

    Ditinjau dari kemampuan karyawan dalam melaksanakan tugas diluar pekerjaannya maupun adanya tugas baru, disamping itu kecakapan berpikir dan bertindak sebelum bekerja serta tingkat disiplin dalam menjalankan tugas dan kemampuan dalam mengeluarkan inisiatif.

    8. Kesetiaan

    Kesetiaan karyawan terhadap perusahaan dalam hal ini dapat dilihat dari masa kerja karyawan.

    9. Keandalan kerja

    Pengukuran dari segi keandalan seseorang atau keandalan dalam melaksanakan tugas.

    10. Inisiatif

    Kemampuan karyawan dalam menyelesaikan hal-hal baru atau dalam mengerjakannya.


    Artikel ini juga membahas tentang : pengertian kinerja, pengertian kinerja menurut para ahli, pengertian kinerja karyawan, pengertian kinerja keuangan, pengertian kinerja guru, pengertian kinerja perusahaan, pengertian kinerja pegawai.

    Baca juga : Pengertian Dan Cara Meningkatkan Kinerja Karyawan

    Berdasarkan konsep pengukuran prestasi kerja yang telah dikemukan di atas, maka dalam penelitian ini indikator yang akan digunakan dalam prestasi kerja adalah kualitas kerja, kuantitas kerja, hubungan kerja dan keandalan kerja, Karena harus disesuaikan dengan kondisi satuan kerja Apartemen Sejahtera Yogyakarta, yaitu terdiri dari :

    1. Kualitas kerja

    Kualitas kerja terdiri dari kehalusan, kebersihan, dan ketelitian pekerjaan. Sehingga dapat dikatakan bahwa karyawan yang prestasi kerjanya tinggi, maka mereka cenderung dapat menyelesaikan pekerjaan dengan kualitas yang tinggi. Misalnya adalah Karyawan sudah memehami pekerjan dengan baik.

    2. Kuantitas kerja

    Kuantitas kerja adalah jumlah atau banyaknya pekerjaan yang dihasilkan karyawan. Oleh karena itu salah satu alat untuk mengetahui karyawan yang mempunyai prestasi kerja yang tinggi dapat dilihat dari banyaknya pekerjaan yang dapat dihasilkan atau diselesaikan. Misalnya karyawan menyelesaikan pekerjaan melebihi target.

    3. Hubungan Kerja

    Hubungan kerja seseorang akan terlihat dan tercermin pada saat bekerja, apakah bias saling bekerja sama antar karyawan dan atasan.

    4. Keandalan kerja
    Keandalan kerja seseorang akan terlihat dan tercermin pada saat bekerja, apakah dapat melakukan pekerjaan tersebut dengan mengikuti instruksi pimpinan, dapat berhati-hati dalam bekerja serta mempunyai inisiatif yang tinggi.
    Advertisemen

    Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
    Related Posts
    Disqus Comments
    © Copyright 2017 Strategi Marketing - All Rights Reserved - Template Created by goomsite & Kaizen Template - Proudly powered by Blogger