-->

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Investasi Pasar Modal

Advertisemen
Keberhasilan Investasi Pasar Modal

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Investasi Pasar Modal

Pengertian Pasar Modal 

Suad Husnan dalam bukunya “Teori Portfolio dan Analisis Sekuritas” (1998 : 3) mendefenisikan pasar modal sebagai berikut : “Secara formal, pasar modal dapat didefenisikan sebagai pasar untuk berbagai instrument keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang dapat diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik diterbitkan oleh pemerintah, public authorities maupun perusahaan swasta.”

Fungsi Pasar Modal

Menurut E.A.Koetin (1997:96), Pasar modal yang didirikan di berbagai negara memiliki sepuluh fungsi sebagai berikut :
  1. Memberikan kesempatan pada perusahaan yang sehat dan prospektif.
  2. Memberikan alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan dengan resiko yang dapat diperhitungkan.
  3. Membina iklim keterbukaan bagi dunia usaha dan kontrol sosial.
  4. Menegaskan bahwa pengelolaan perusahaan dengan iklim keterbukaan, mendorong pemanfaatan manajemen profesional.
  5. Manajemen profesional menghilangkan mayoritas kepemilikan.
  6. Menyediakan leading indikator bagi trend ekonomi negara.
  7. Menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang bagi dunia usaha, sekaligus memungkinkan alokasi sumber dana yang optimal.
  8. Menyebarkan pemilikan sampai lapisan masyarakat menengah.
  9. Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme, serta menciptakan iklim berusaha yang sehat.
  10. Menciptakan lapangan kerja dan profesi yang menarik.
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Pasar Modal

Suad Husnan (1998 : 8 - 9) menyatakan mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan pasar modal sebagai berikut :

a.    Supply sekuritas.
b.    Demand akan sekuritas.
c.    Kondisi politik dan ekonomi
d.    Hukum dan peraturan.
e.    Peran lembaga-lembaga pendukung pasar modal.

Efisiensi Pasar Modal

Pasar modal yang efisien didefenisikan sebagai pasar dengan harga sekuritas-sekuritasnya telah mencerminkan semua informasi. Semakin cepat informasi baru tercermin pada harga sekuritas, semakin efisien pasar modal tersebut. Menurut FAMA (1970) menyajikan tiga macam bentuk utama dari efisiensi pasar berdasarkan ketiga macam bentuk informasi, yaitu :

1. Weak Form Effeciency, adalah seluruh keadaan harga -harga sekuritas menggambarkan seluruh informasi yang terkandung pada harga sekuritas di masa lalu. Pada kondisi ini tidak seorang investor pun mampu memperoleh excess return dengan menggunakan trading rule yang didasarkan pada informasi harga atau return yang lalu. \
2. Semi Strong-Form Effeciency, adalah keadaan harga-harga sekuritas menggambarkan seluruh informasi yang dipublikasikan. Pada kondisi ini tidak ada seorang investor pun mampu memperoleh excess return dari trading rule yang didasarkan pada informasi yang dipublikasikan.

3. Strong-Form Effeciency, adalah keadaan dimana harga-harga sekuritas tidak hanya mencerminkan informasi yang dipublikasikan tetapi juga informasi yang tidak dipublikasikan. Dalam pasar bentuk ini, tidak ada investor yang dapat memperoleh excess return dengn menggunakan informasi apapun, baik informasi yang dipublikasikan maupun yang tidak, yang dikenal dengan insider information.

Baca juga : Saham Sebagai Salah Satu Instument di Pasar Modal

Risiko Investasi di Pasar Modal

Ada beberapa Risiko investasi dipasar modal yang perlu di perhatika terlebih dahulu agar dapat berjalan dengan semestinya. Pada perinsipnya investasi pasar modal ini semata-mata berkaitan dengan kemungkinan terjadinya fluktuasi harga (price volatility). Resiko-resiko yang mungkin akan dijumpai oleh pelaku usaha dan bisnis adapun yang perlu diperhatikan oleh investor tersebut antara lain sebagai berikut :

a)Resiko daya beli (purchasing power risk)

Sifat investor pasar modal dalam menangani factor resiko dipasar modal ini terdiri atas dua, yaitu investor yang tidak menyukai resiko (risk averter) dan investor justru menyukai menantang resiko (risk averse) bagi investor kategori pertama ini akan mencari atau memilih jenis investasi yang akan memberikan keuntungan yang jumlahnya sekurang-kurangnya sama dengan investasi yang dilakkukan sebelumnya karena jenis ini tergolong investasi dengan dampak resiko yang sedikit.

b)Resiko bisnis (business risk)

Resiko bisnis adalah suatu resiko yang sering dijumpai oleh para pelaku usaha dan bisnis yang akan menurunnya kemampuan memperoleh laba atau keuntungan yang ada gilirannya akan mengurangi pula kemampuan perusahaan (emiten) membayar bunga atau deviden.

c)Resiko tingkat bunga (interest rate risk)

Naiknya tingkat bunga biasanya menekan harga jenis surat-surat berharga yang berpendapatan tetap termasuk harga-harga saham dari sini harga saham pun akan terpengaruh. Biasanya, kenaikan tingkat bunga berjalan tidak searah dengan harga-harga instrument pasar modal.

d)Resiko pasar(market risk)

Apabila pasar modal bergairah umumnya yang akan terjadi di hampir semua harga saham dibursa efek mengalami kenaikan yang signifikan dan sebaliknya jika pasar modal lesu dampaknya adalah penurunan dan melemahnya harga saham. Perubahan psikologi pasar dapat menyebabkan para pelaku usaha dan bisnis akan mendapatkan risiko yang terjadi pada harga surat-surat berharga anjlok terlepas dari adanya perubahan fundamental atas kemampuan perolehan laba atau keuntungan perusahaan.

e)Resiko likuiditas (liquidity risk)

Resiko ini berkaitan dengan kemampuan surat berharga untuk dapat segera diperjualbelikan dengan tanpa mengalami kerugian yang berarti.
Advertisemen

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
© Copyright 2017 Strategi Marketing - All Rights Reserved - Template Created by goomsite & Kaizen Template - Proudly powered by Blogger