Advertisemen
Pengertian Dan Tujuan Kompensasi Menurut Para Ahli
Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan (Malayu S.P. Hasibuan, 2002:54). Kompensasi berbentuk uang, artinya gaji dibayar dengan sejumlah uang kartal kepada karyawan yang bersangkutan. Kompensasi berbentuk barang, artinya gaji dibayar dengan barang. Misalnya gaji dibayar 10% dari produksi yang dihasilkan. Di Jawa Barat penunai padi upahnya 10% dari hasil padi yang ditunai.Kompensasi ini dirumuskan sebagai balas jasa yang memadai dan layak kepada karyawan untuk sumbangan mereka kepada tujuan organisasi. Kompensasi (compensation) menurut Ishak Arep dan Hendri Tanjung (2002:197), adalah : segala sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai balas jasa atas upaya-upaya yang telah diberikan kepada perusahaan.Ini penting dilakukan karena merupakan faktor yang mendorong partisipasi karyawan pada perusahaan dan disamping itu merupakan hak karyawan karena telah menyumbangkan tenaga dan pikirannya demi kemajuan dan perkembangan perusahaan. Dalam hal ini kompensasi diberikan harus bijaksana sesuai dengan tugas dan tanggung jawab karyawan yang bersangkutan.
Walapun beberapa penelitian tentang moral yang dilakukan akhir-akhir ini cenderung mengurangi pentingnya arti penghasilan dalam bentuk uang bagi karyawan, namun kita tetap berpendapat bahwa kompensasi adalah salah satu fungsi manajemen sumberdaya manusia yang sangat penting.
Sedangkan metoda-metoda kempensasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi kerja dibagi dalam empat kategori yaitu:
- Perbaikan-perbaikan produk dan proses.
- Perbaikan-perbaikan pekerjaan.
- Motivasi karyawan.
- Perubahan Organisasional.
Tujuan Pemberian Kompensasi
Salah satu tujuan seseorang menjadi karyawan adalah karena adanya kompensasi. Dengan kompensasi yang diterimanya ini karyawan berharap dapat memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu setiap perusahaan dalam menetapkan besarnya kompensasi kepada para karyawannya harus diusahakan sedemikian rupa sehingga kompensasi kepada para karyawannya harus diusahakan sedemikian rupa sehingga kompensasi terendah yang diberikan dapat memenuhi kebutuhan mereka secara minimal.
Berikut ini penulis akan mengemukakan pendapat dari Malayu S.P. Hasibuan (1994:137), mengenai tujuan pemberian kompensasi, antara lain :
1. Ikatan Kerja sama
Dengan pemberian kompensasi maka terjalinlah ikatan kerjasama formal antara majikan dengan karyawannya, dimana karyawan harus mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik, sedangan majikan wajib membayar kompensasi itu sesuai dengan perjanjian yang disepakati.
2. Kepuasan kerja
Dengan balas jasa karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik, status, sosial dan egoistiknya, sehingga ia memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya itu.
3. Pengadaan efektif
Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, maka pengadaan karyawan yang qualified untuk perusahaan itu akan lebih mudah.
4. Motivasi
Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan cukup mudah memotivasi bawahannya.
5. Stabilitas karyawan
Dengan kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal konsistensi yang kompetitif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turn over relatif kecil.
6. Disiplin
Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan semakin baik. Mereka akan menyadari dan mentaati peraturan-peraturan yang berlaku.
7. Pengaruh Serikat Buruh
Dengan program kompensasi yang baik pengaruh serikat buruh dapat dihindarkan dan karyawan akan berkonsentrasi pada pekerjaannya.
8. Pengaruh pemerintah
Jika program kompensasi itu sesuai dengan undang- undang perburuhan yang berlaku (seperti batas upah minimum) maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan.
Tujuan pemberian kompensasi (balas jasa) ini hendaknya dapat memberikan kepuasan kepada semua pihak, karyawan dapat memenuhi kebutuhannya, pengusaha mendapat laba, peraturan pemerintah harus ditaati, dan konsumen mendapat barang yang baik dan harga yang pantas.
Banyaknya faktor yang mempengaruhi dalam penentuan besarnya kompensasi yang diberikan perusahaan kepada karyawannya, penulis mencoba mengetengahkan pendapat beberapa ahli.
Artikel ini juga membahas tentang : pengertian kompensasi menurut para ahli, tujuan kompensasi, pengertian kompetensi, pengertian kompensasi finansial, pengertian kompensasi manajemen, pengertian kompensasi kerugian, pengertian kompensasi langsung
Baca juga : Definisi Dan Pengrtian Loyalitas
Flippo dengan alih bahasa Mas'ud (1994:4), mengemukakan faktor-faktor penting yang mempengaruhi kabijakan kompensasi antara lain :
1. Permintaan dan penawaran
Hukum permintaan dan penawaran ini pada prakteknya terutama akan menghasilkan tingkat upah yang sedang berlaku. Jika ada sesuatu yang mengakibatkan pening katan permintaan majikan akan tenaga kerja, akan terdapat kecenderungan untuk meningkatkan kompensasi, kebalikannya dari situasi semacam itu mungkin akan mengakibatkan penurunan kompensasi karyawan. Jika faktor-faktor lain seperti yang dibicarakan di bawah ini tidak menghalanginya.
2. Serikat-serikat buruh
Peningkatan kekuatan serikat-serika buruh sebagian disebabkan oleh kenyataan bahwa kepentingan-kepentinga para karyawan belum mendapat perhatian yang sama dengan yang diberikan kepada komponen-komponen lain dari perusahaan
3. Kemampuan untuk membayar
Jika perusahaan secara umum makmur dan mampu membayar, maka ada kecenderungan untuk menawarkan harga yang lebih tinggi kepada tenaga kerja secara keseluruhan.
4. Produktivitas
Penggunaan indeks produktivitas yang telah tersebar luas sebagai pemecahan utama dalam kompensasi.
5. Biaya hidup
Penyesuaian kompensasi dengan biaya hidup bukan merupakan penyelesaian fundamental bagi kompensasi karyawan yang wajar. Penggunaan bersifat sementara pada saat-saat inflasi dimana buruh terpaksa mengikuti kenaikan harga.
6. Pemerintah
Pemerintah menetapkan undang-undang standa perburuhan yang menentukan upah minimum dan hasil kerja standar bagi semua perusahaan.
Dari uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem imbalan yang baik tidak bisa dilihat hanya dari satu sudut kepentingan saja, misalnya kepentingan perusahaan atau organisasi pemakai tenaga kerja saja atau kepentingan karyawan saja, akan tetapi kepentingan dari berbagai pihak yang turut terlibat, baik langsung maupun tidak langsung.
Advertisemen